Archive for Januari 2019
Ada Bukit Teletubbies di Gunung Kidul Yogyakarta
By : Firdaus NuzulaBeberapa hari terakhir media sosial di wilayah Yogyakarta dihebohkan dengan bukit karst atau conical karst di kawasan hutan di Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul yang mirip Bukit Teletubbies. Setiap hari ratusan warga berkunjung ke lokasi bukit yang ditanami jagung itu untuk berfoto. Saat Kompas.com mengunjungi lokasi, puluhan kendaraan pengunjung sudah berjejer. Pengunjung yang sebagian besar anak muda sibuk mengabadikan gaya dengan latar belakang perbukitan karst. Mereka mengabadikan menggunakan action cam, gawai, hingga kamera profesional. Bahkan beberapa pengunjung menggunakan drone. Tak sedikit dari pengunjung rela naik ke bukit karst, untuk mendapatkan gambar dengan latar belakang kawasan geopark Gunung Sewu ini. "Sudah sejak sebulan terakhir disini ramai dikunjungi wisatawan. Mungkin ratusan, kalau akhir pekan bisa sampai mungkin ribuan, "kata salah seorang warga sekitar, Gendut, Selasa (8/1/2019). Lokasi bukit karst itu awalnya merupakan hutan jati milik Dinas Kehutanan DIY. Beberapa bulan lalu hutan jati sudah dipanen, dan saat ini dipenuhi jagung. "Di lokasi yang saat ini gundul dan tertutup jagung itu nantinya akan ditanami jenis Jati Unggul Nusantara (JUN). Untuk luas keseluruhan sekitar 120 hektar,” kata Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Giring, Samido kepada wartawan.
Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi, Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, yang viral di Media Sosial Beberapa Hari terakhir. (KOMPAS.com/MARKUS YUWONO) "Kita himbau agar pengunjung juga bisa ikut menjaga tanaman baik tanaman JUN yang baru ditanam maupun tanaman jagung milik warga," ujarnya. Samido tidak memungkiri, keindahan alam yang ada itu bakal menjadi daya tarik dalam waktu lama. Terlebih nanti jika tanaman jagung mulai berbunga akan menambah keindahan. "Saya kira akan bertahan lama, nanti kalau pun sudah tidak ditanami jagung, JUN itu tumbuhnya cepat sekali. Ketika JUN tumbuh besar akan semakin menarik karena penanamannya dilakukan secara teratur," katanya. Bupati Gunungkidul, Badingah mengaku sudah beberapa waktu lalu berkunjung ke kawasan tanaman jagung tersebut. "Bagus sekali semoga bisa membawa dampak positif bagi kunjungan wisata ke Gunungkidul. Karena dampaknya bisa meningkatkan perekonomian warga. Misalnya warga bisa berjualan di sana," ucapnya.
Para Mengunjungi Bukit Teletubbies di Dusun Candi , Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul Yang Viral Selasa (8/1/2019) (KOMPAS.com/MARKUS YUWONO) Salah seorang pengunjung, asal Kecamatan Playen, Suharjono mengatakan dirinya mengetahui lokasi dari media sosial Instagram. Beberapa akun instagram yang mengunggah postingan mengenai lokasi diantaranya @beritainaja, @updatedisini dan @ceritagunungkidul. "Belum lama saya mengetahui ada lokasi seindah ini dari IG (Instagram), dan baru sore ini bisa ke sini," ucapnya. Di sekitar lokasi juga terdapat beberapa lokasi wisata religi seperti Gunung Bagus, kali goang, dan makam ki Ageng Giring. Untuk mencapai lokasi bukit karst di Dusun Candi, wisatawan bisa menempuh perjalanan ke arah Desa Giring, Wonosari. Kemudian, sesampainya di Simpang Tiga Giring, pengunjung dapat memilih jalur alternatif ke arah Pantai Baron atau arah kiri. Sekitar 5 menit dari Simpang Tiga tersebut, mata pengunjung akan disuguhi oleh hamparan tanaman jagung yang luas menyelimuti perbukitan di kawasan hutan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Ada Bukit Teletubbies di Gunung Kidul Yogyakarta", https://travel.kompas.com/read/2019/01/09/080600127/viral-ada-bukit-teletubbies-di-gunung-kidul-yogyakarta.
#2019 SEKOLAH DI NUKLIR
By : Firdaus NuzulaSMK NU 03 KALIWUNGU KENDAL
MEMBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
ADEK - ADEK, SAUDARA - SAUDARA, YANG MASIH BINGUNG LULUS SMP/MTs
MAU SEKOLAH DIMANA ??
SEKOLAH DI NUKLIR SAJA ALIAS SMK NU 03 KALIWUNGU KENDAL...
ADA JURUSAN MACEM - MACEM LHOO
1. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
2. TEKNIK AUDIO VIDEO
3. TEKNIK KENDARAAN RINGAN
4. TEKNIK SEPEDA MOTOR
5.TEKNIK INSTALASI LISTRIK
SYARAT PENDAFTARAN
1. LULUS SMP/MTs ATAU SEDERAJAT
2. MENGISI DAN MENYERAHKAN FORMULIR YANG
DILAMPIRI :
a. NISN ( NOMOR INDUK SISWA NASIONAL )
b. FC SKHU DILEGALISIR = 2 LEMBAR
c. FC IJAZAH = 2 LEMBAR
d. FC SURAT KELUARGA = 1 LEMBAR
e. FC AKTE/SURAT KELAHIRAN = 1 LEMBAR
f. PAS PHOTO 3 X 4 = 5 LEMBAR
Tag :
SMK Bisa,
SMK Nuklir,
SEJARAH KOTA SANTRI KALIWUNGU
By : Firdaus Nuzula
ASAL USUL KOTA KALIWUNGU
Alkisah, Sunan Katong dari Demak melakukan perjalanan ke Tanah Perdikan Prawoto. Beliau diutus oleh Wali Songo untuk menyadarkan Empu Pakuwaja yang merupakan murid dari Syeh Siti Jenar. Dalam perjalanannya beliau ditemani oleh tiga santrinya yaitu Wali Jaka, Ki Tekuk Penjalin, dan Kyai Gembyang. Sesampainya di tempat tujuan, beliau mendirikan sebuah Padhepokan di tepian Kali Sarean.
Beliau adalah sosok ulama yang berilmu tinggi, berbudi luhur dan disegani. Tak perlu waktu lama bagi beliau untuk mendapatkan banyak santri. Berbondong-bondong orang datang ke padhepokan untuk belajar ilmu agama.
***
Empu Pakuwaja adalah seorang bangsawan trah Majapahit. Dia seorang yang gagah berani, berwatak keras dan teguh pendirian. Dia mempunyai 2 orang putri yang bernama Surati dan Raminten. Padhepokannya berada di daerah Getas. Dia juga mempunyai murid kesayangan, yaitu Jaka Tuwuk dan Pilang.
Ketika Sunan Katong menemuinya dan berusaha mengajaknya kembali ke dalam ajaran Islam yang sejati, Empu Pakuwaja menolak. Dia justru menantang Sunan Katong untuk bertanding adu kekuatan. Sunan Katong meladeni tantangan Empu Pakuwaja. Maka bertandinglah kedua orang tersebut. Mereka mengeluarkan ilmu olah bathin. Akhirnya Sunan Katong berhasil melukai Empu Pakuwaja.
Dalam keadaan terluka Empu Pakuwaja berlari dan mencoba bersembunyi dari kejaran Sunan Katong. Dalam pelariannya Empu Pakuwaja merasa haus yang teramat. Ketika sampai di depan sebuah rumah, Empu Pakuwaja segera memasukinya. Rumah itu sepi ditinggal penghuninya ke sawah. Empu Pakuwaja memasuki rumah tersebut. Di atas meja dia melihat sebuah kendi berisi air nira yang akan dimasak menjadi gula. Karena rasa haus yang tak tertahan, diapun segera meminum air tersebut dan menghabiskannya.
Karena kekenyangan minum air tersebut, akhirnya Empu Pakuwaja tertidur. Tak lama kemudian dia terbangun karena mendengar suara pertengkaran dua orang yang ternyata adalah suami istri yangmempunyai rumah itu. Mereka adalah Pak Singo dan Mbok Singo yang bertengkar karena air nira yang akan dibuat menjadi gula habis. Mereka tidak tahu bahwa Empu Pakuwajalah yang telah menghabiskan air tersebut. Karena merasa terganggu dengan keributan tersebut, tanpa banyak bicara Empu Pakuwaja membunuh kedua suami istri tersebut. Tempat itu kemudian dikenal dengan nama Singopadu (padu = bertengkar).
Sunan Katong terus mengejar di belakang Empu Pakuwaja. Ketika dia merasa Sunan Katong berada tak jauh darinya, maka Empu Pakuwaja bersembunyi di sebuah pohon Kendal yang berlubang. Ternyata Sunan Katong mengetahui tempat persembunyian Empu Pakuwaja tersebut. Akhirnya Sunan Katong berhasil menangkap Empu Pakuwaja.
Empu Pakuwaja kemudian menyerah dan mengakui kesaktian dan ketinggian ilmu Sunan Katong. Diapun bersedia menjadi pengikut Sunan Katong, bahkan dia menjadi murid kesayangan. Tempat menyerahnya Empu Pakuwaja itu di kemudian hari dinamakan Kendal. Selain nama pohon, Kendal juga berarti penerang, Sunan Katong berhasil memberikan penerangan kepada Empu Pakuwaja dan membawanya kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya.
***
Pada suatu hari, Empu Pakuwaja marah kepada putrinya, Raminten. Raminten mencintai Jaka Tuwuk, padahal Empu Pakuwaja sudah menjodohkan Jaka Tuwuk pada Surati. Ternyata Jaka Tuwuk juga mencintai Raminten, mereka saling mencintai. Empu Pakuwaja yang mengetahui hal tersebut sangat marah.
Lalu dia mencari Raminten dengan maksud menghajarnya. Raminten yang paham akan watak keras ayahnya, segera melarikan diri. Dia mencari perlindungan, dan dia merasa orang yang bisa melindunginya hanyalah Sunan Katong. Karenanya diapun menghadap Sunan Katong dan meminta bantuan.
Empu Pakuwaja yang gelap mata dan mengejar Raminten sangat marah mendengar ada orang yang melindungi putrinya. Diapun menghunus Keris Pusakanya dan segera menghujamkan ke dada orang yang melindungi putrinya. Ketika keris sudah menancap, Empu Pakuwaja baru menyadari bahwa orang yang ditusuknya adalah gurunya sendiri.
Empu Pakuwaja jatuh tersungkur dan meminta maaf bersujud di hadapan sang guru. Sunan Katong mencabut keris dari dadanya dan menancapkan keris tersebut kepada Empu Pakuwaja. Keduanya gugur sampyuh. Dari luka Sunan Katong mengalir darah berwarna biru, sedangkan dari luka Empu Pakuwaja mengalir darah berwarna merah.
Kedua aliran darah itu menyatu di Kali Sarean, membuat warna air sungai berubah menjadi ungu. Demikianlah, daerah di mana kedua tokoh itu gugur sampyuh dan darahnya menyatu kemudian dikenal dengan nama “KALIWUNGU” (sungai yang airnya berwarna ungu).
Kota kaliwungu kini terkenal sebagai kota santri. Para santrinya berasal dari daerah Kaliwungu dan sekitarnya. Makam Sunan Katong dan Empu Pakuwaja yang berada di bukit Astana Kuntul Melayangselalu ramai dikunjungi peziarah ketika perayaan Syawalan.
Sumber : https://www.kompasiana.com/dwisetyaningsih/5500b5f5813311dd17fa7be7/asal-usul-kaliwungu
HIBURAN KESENIAN DRUMBLEK DARI KALIWUNGU
By : Firdaus Nuzula
DRUMBLEK NADA REKCLUB KALIWUNGU KENDAL
Bagi banyak orang yang tinggal di luar kota Kaliwungu Kendal mungkin masih asing jika mendengar kata “drumblek”, karena kata ini memang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun “drumblek” sangat dikenal di kota Kaliwungu, kesenian ini memiliki kemiripan dengan marching band, namun drumblek memiliki instrumen yang berbeda.
Alat musik utama drumblek adalah alat-alat yang sebenarnya bukan berfungsi sebagai alat musik seperti tong plastik, tong berbahan seng, bambu, dll. Walaupun demikian drumlek tetap menyertakan bellyra dan pianika sebagai pendukung melodi pada musik tersebut.
Jika dilihat dari penampilan dan ragam costum yang digunakan, drumblek saat ini sudah jauh berkembang jika dibandingkan dengan awal kemunculannya, bahkan berbagai macam variasi formasi barisan juga telah diaplikasikan seperti layaknya marching band profesional.
Kreatifitas masing-masing grup ini ternyata memicu daerah-daerah lain di Kota Kaliwungu untuk membentuk grup drumblek lainnya, hal ini menjadikan drumblek sebagai salah satu kesenian musik yang cukup populer dan bergengsi di Kota Kaliwungu saat ini.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=KkE9fbSu0OY&t=11s ( Firdaus channel )